MAMILI /Beli Sekarang

ENGGANG


Harga : Rp. 750.000,00
Kode Barang : A.6
Ukuran : -
Warna : -
Bahan : Bulu Burung Tingang

Deskripsi Barang :
Dulunya Burung Enggang dianggap sakral bagi Suku Dayak, dan tidak boleh diburu apalagi dimakan. Apabila Burung Enggang ditemukan mati, maka jasadnya tidak dibuang. Bagian kepalanya akan digunakan sebagai hiasan kepala. Rangka kepala Burung Enggang yang keras bertulang akan tetap awet bentuknya. Hiasan kepala ini pun hanya boleh digunakan oleh orang-orang terhormat saja.

 Namun sekarang, seiring perkembangan zaman hiasan kepala ini bisa dipakai oleh siapa pun, biasanya digunakan sebagai aksesoris untuk kepala para penari Dayak dalam acara adat atau yang lainnya.
 ditemukanDalam budaya Suku Dayak Kalimantan, burung enggang selalu menjadi bagiannya. Mitos dan cerita di balik burung enggang berbeda-beda di setiap daerah salah satu mitos tersebut mengatakan burung enggang adalah penjelmaan dari Panglima Burung. Panglima Burung adalah sosok yang tinggal di gunung pedalaman kalimantan dan berwujud gaib dan hanya akan hadir saat perang. Umumnya burung ini dianggap sakral dan tidak diperbolehkan untuk diburu apalagi dimakan. Bila ada burung enggang yang ditemukan mati, jasadnya tidak dibuang. Bagian kepalanya digunakan untuk hiasan kepala. Rangka kepala burung enggang yang keras bertulang akan tetap awet bentuknya. Hiasan kepala inipun hanya boleh digunakan oleh orang-orang terhormat.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/octoyubelt/mengenal-burung-enggang-khas-kalimantan_5516e9f3a333117e7aba7ef6
Dalam budaya Suku Dayak Kalimantan, burung enggang selalu menjadi bagiannya. Mitos dan cerita di balik burung enggang berbeda-beda di setiap daerah salah satu mitos tersebut mengatakan burung enggang adalah penjelmaan dari Panglima Burung. Panglima Burung adalah sosok yang tinggal di gunung pedalaman kalimantan dan berwujud gaib dan hanya akan hadir saat perang. Umumnya burung ini dianggap sakral dan tidak diperbolehkan untuk diburu apalagi dimakan. Bila ada burung enggang yang ditemukan mati, jasadnya tidak dibuang. Bagian kepalanya digunakan untuk hiasan kepala. Rangka kepala burung enggang yang keras bertulang akan tetap awet bentuknya. Hiasan kepala inipun hanya boleh digunakan oleh orang-orang terhormat.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/octoyubelt/mengenal-burung-enggang-khas-kalimantan_5516e9f3a333117e7aba7ef6
Dalam budaya Suku Dayak Kalimantan, burung enggang selalu menjadi bagiannya. Mitos dan cerita di balik burung enggang berbeda-beda di setiap daerah salah satu mitos tersebut mengatakan burung enggang adalah penjelmaan dari Panglima Burung. Panglima Burung adalah sosok yang tinggal di gunung pedalaman kalimantan dan berwujud gaib dan hanya akan hadir saat perang. Umumnya burung ini dianggap sakral dan tidak diperbolehkan untuk diburu apalagi dimakan. Bila ada burung enggang yang ditemukan mati, jasadnya tidak dibuang. Bagian kepalanya digunakan untuk hiasan kepala. Rangka kepala burung enggang yang keras bertulang akan tetap awet bentuknya. Hiasan kepala inipun hanya boleh digunakan oleh orang-orang terhormat.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/octoyubelt/mengenal-burung-enggang-khas-kalimantan_5516e9f3a333117e7aba7ef6

Koleksi Produk Lainnya :

+ komentar + 1 komentar

29 Desember 2021 pukul 17.24

Pak..ini ready gak? Posisi dimana pak?

Posting Komentar

 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana